"Setelah pemenang ditemukan, pembangunan segera dilakukan dan ditargetkan pertengahan 2018 sudah beroperasi di dua kawasan yang diatur sebelumnya. Nah, kalau pembangunan sudah selesai kita beli dengan pinjaman uang dari Bank dan kita cicil, paling tiga tahun selesai. Operatornya di kita," ujarnya.
Sigit meyakini masalah kemacetan akan terurai, bila ERP sudah beroperasi 2018 mendatang.
Pasalnya, saat itu juga moda transportasi berbasis rel, baik tu Mass Rapid Transit dan Light Rail Transit sudah beroperasi.
Termasuk dengan revitalisasi angkutan umum Non Bus Rapid Transit yang terintegrasi dengan BRT, MRT, LRT dan moda transportasi kebutuhan lainnya.
Sigit berharap agar PT Transportasi Jakarta mempercepat pengadaan 3.406 bus yang direncanakan agar ketika sistem ERP beroperasi, masyarakat bisa meninggalkan kendaraan pribadinya dan beralih ke angkutan umum.
"Jangan terlalu mengandalkan pengadaan bus sendiri. Rangkul operator existing. PT Transportasi Jakarta fokus saja dalam penetapapan spek kendaraan dan besaran rupiah perkilometer yang harus dibayar," tegasnya.