Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memulai pembangunan tujuh tower baru di Rumah Susun Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (25/8/2016).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, rumah susun itu akan dibangun seperti apartemen, dengan ukuran unit tipe 36 dan tingginya 23 lantai.
Pembangunan tujuh tower dibangun di atas seluas 17,6 hektare. Nantinya akan ditempati oleh penghuni Rusun Daan Mogot yang lama.
"Jadi kita tawarkan penghuni lama, biar pindahnya ke tempat yang lebih bagus. Ini ukuran 36, pakai pipa gas, jadi tidak ada tenteng tabung gas. Dan sirkulasi pencahayaan baik," ujar Ahok di depan warga Rusun Daan Mogot.
Sedangkan, Rusun Daan Mogot yang lama akan ditempati oleh warga terdampak penertiban normalisasi sungai. Ahok berkelakar, warga yang mengulur waktu, karena menolak untuk direlokasi akan menempati Rusun bekas.
"Pelajaran makin sombong sama saya, semakin dapat yang jelek Rusunnya. Bapak-ibu tidak usah main sinetron sama saya," ujar Ahok.
Pada kesempatan itu, Ahok menandakan pembangunan rusun tujuh tower dengan ditandai penekanan tombol sirene.
Rencananya, pembangunan tersebut dibiayai oleh APBD DKI Jakarta dan kewajiban pengembang atas pelampauan koefisien lantai bangunan (KLB).
Pembangunan tujuh tower rusun ini akan menggunakan konsep green building, yakni suatu bentuk pengembangan yang mengaplikasikan prinsip hemat energi, tata air terintegrasi, dan pengelolaan sampah terpadu.