Lalu, dari dalam mobil turunlah, AJS dan S membawa tas kemudian jalan kaki ke rumah korban dan masuk ke rumah menggunakan tangga.
Sementara tersangka RHS yang mengemudikan mobil, SAS bertugas mengawasi lokasi, dan tersangka C yang masih DPO juga bertugas mengawasi pelaku.
"Kalau tersangka HS ini perannya menyembunyikan tersangka RHN di rumahnya," ungkap Awi.
Sesuai rencana awal, setelah perampokan selesai, AJS akan menghubungi RN untuk meminta dijemput dan kabur lalu melakukan bagi hasil sesuai peran masing-masing.
Nyatanya, rencana gagal total.
Tersangka AJS sembunyi di dekat ruang fitnes korban.
Sementara tersangka S menunggu di pos satpam.
Setelah pembantu rumah tangga bangun dan membuka pintu ruang fitnes, tersangka AJS menyekap pembantu dan menodongkan sepi hingga mengaku sebagai polisi.
Selanjutnya tersangka AJS meminta kunci rumah kepada pembantu dan mengajak tersangka S masuk ke dalam rumah.
Lalu meminta pembantu menunjukkan kamar korban.
Di lantai dua, AJS minta pembantu mengetok kamar korban lalu korban melihat ke jendela dan AJS dengan sigap menodongkan senjata.
Pelaku pun berujar "Awas saya tembak. Tapi korban melawan dan berteriak maling."
"Termasuk istri korban juga lari ke balkon dan berteriak minta tolong," ucap Awi.
Setelah berhasil merangsek ke kamar korban, AJS kembali menodongkan senjata apinya ke korban