TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rahasia Dimas Kanjeng Taat Pribadi menggandakan uang dikuak. Jurnalis Kompas TV menjelaskan secara detail, Kamis (13/10/2016).
Melalui tayangan Kompas TV Live, Yasir Neneama menjelaskan rinci bagaimana penelusurannya terhadap modus yang digunakan Dimas Kanjeng dalam mempraktikkan penggandaan uang.
Penelusurannya langsung ke lokasi, benda yang sekiranya digunakan Dimas Kanjeng hingga pernyataan polisi.
Menurut Yasir dalam tayangan tersebut Dimas Kanjeng memiliki kursi khusus dalam melakukan aksinya seperti praktik penggandaan uang seperti yang dilihat di YouTube.
Ditengarai ada empat kursi yang berbeda, polisi menurut Yasir baru mengamankan satu kursi.
Dalam praktiknya Dimas Kanjeng selalu menggunakan jubah dan duduk di sebuah kursi.
Lalu tangannya mengambil uang di balik tubuhnya.
Uang tersebut seolah tak ada habisnya.
Ternyata uang tersebut diambil dari selipan kursi khusus yang telah dibuat.
Yasir mencoba memasukkan uang dalam celah kursi, sebanyak Rp 20 juta uang bisa masuk dalam selipan celah kursi.
Menurut keterangan polisi, seperti pada video YouTube tumpukan uang yang sangat banyak merupakan uang palsu, sementara uang yang dihambur-hamburkan setelah diambil Dimas Kanjeng dari balik tubuhnya merupakan uang asli.
Dari keterangan penjahit jubah polisi juga mendapatkan kalau jubah dibuat khusus sehingga memiliki kantung yang banyak.
Ada delapan kantung yang dimodifikasi khusus untuk menyembunyikan uang.
Sementara itu ada kejadian unik saat anggota DPR RI akan datang dan ingin mengetahui secara langsung bagaimana Dimas Kanjeng menggandakan uang.
Sebelum anggota DPR RI datang badan Dimas Kanjeng digeledah polisi ternyata ditemukan uang Rp 2 juta.
Uang tersebut diduga nantinya untuk mengelabuhi anggota DPR RI.
Belum diketahui asal uang tersebut muncul dugaan seseorang ada yang memberikan uang tersebut pada Dimas Kanjeng.
Dan setelah uang tersebut diamankan polisi Dimas Kanjeng yang awalnya akan menunjukkan cara menggandakan uang di depan anggota DPR RI mendadak membatalkan.
Ditengarai aksi yang dilakukan Dimas Kanjeng merupakan aksi tipuan menggunakan berbagai properti untuk mengelabui korbannya. (*)