Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang mengatakan, Partai Berkarya sudah berbadan hukum dan sah sebagai partai politik sesuai SK Menkumham Nomor: M.HH-20.AH.11.01 tahun 2016.
SK pengakuan Partai Berkarya disebut sudah ditandatangani Menteri Hukum dan HAM sejak 13 Oktober 2016.
Mengenai pengaruh Tommy di Golkar, Amali mengatakan, setiap kader memiliki pengaruh masing-masing.
Adapun Tommy belum menyatakan sikap secara resmi terkait hal ini.
"Beliau di Dewan Pembina. Bareng Pak Ical (Aburizal Bakrie). Semua orang bertarung di Golkar, minimal kepada dirinya sendiri. Semuanya sama saja. Enggak ada tokoh yang berpengaruh. Semua sama," ujarnya.
Sementara itu, dikutip dari situs resmi partai, berkarya.id, Partai Berkarya yang semula bernama Partai Beringin Karya (Berkarya) adalah kelanjutan dari pembaharuan, perubahan dan kerja sama Partai Nasional Republik (Nasrep) dan Partai Beringin Karya yang dilahirkan kembali 15 Juli 2016.
Tanggal itu bertepatan dengan hari lahir Tommy Soeharto sebagai Ketua Majelis Tinggi atau Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya.
Dalam waktu dekat, Berkarya akan melaksanakan Rapat Pimpinan Nasional untuk mengevaluasi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan Kepengurusan, serta program kerja.
Selain itu juga berupaya membentuk sayap-sayap partai, utamanya sayap pemuda dan perempuan. (*)