Sebab, sang gelandang dijegal saat hendak melewati pemain bertahan dari Rusun Flamboyan.
Penjaga gawang mampu menepis tendangan penalti, sayangnya bola yang ditepis kembali ke kaki lawan, sehingga dengan mudah dijebloskan ke gawang.
Tak terima gawangnya kebobolan, pemain dari Flamboyan meningkatkan seranganannya.
Namun sayang, yang ada malah seorang pemainnya diganjar kartu kuning untu yang kedua kalinya, sehingga wasit memberikan kartu merah kepada pemain Flamboyan.
Bermain dengan 10 pemain, gawang dari Flamboyan harus kebobolan untuk yang kedua kalinya.
Tertinggal 2-0, tak membuat pemain patah arang, serangan demi serangan disusu pemain Flamboyan dan hasilnya, tim Flamboyan berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 2-1.
Setelah wasit meniupkan peluit babak kedua, skor pun masih tetap 2-1 dengan kemenangan dari tim dari Rusun Daan Mogot.
Diketahui, pada tahun 2015, tim sepakbola rusun Daan Mogot menjadi juara Rusun Cup.
Mereka bersama top scorer dan pemain terbaik (MVP), pelatih, manajer, kiper terbaik dan pemain Fair Play berangkat ke Spanyol.
Di sana, mereka menimba ilmu di markas tiga klub raksasa Negeri Matador, yakni di Camp Nou (markas Barcelona), Santiago Bernabeu (markas Real Madrid), dan Vicente Calderon (markas Ateltico Madrid).
Sama, seperti tahun lalu, pemenang kompetisi akan diberangkatkan ke Spanyol untuk berlatih bersama di klub sepak bola Valencia.