Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima ruko di Jalan Gedong Panjang, Penjaringan, Jakarta Utara mengalami kerusakan parah pascapenyerangan dan penjarahan kelompok massa tak dikenal pada Jumat malam, 4 November 2016.
Kelima ruko tersebut terdiri dari toko bunga, warung nasi dan soto, warung bakso, dan dua mini market. Kelima tempat usaha tersebut berdempetan.
Kerugian materil akibat aksi kriminal terhadap tiga ruko warung dan dua mini market tersebut ditaksir sekitar Rp100 juta.
Pemilik warung nasi, Ruslani (40), yang menjadi korban menceritakan, penyerangan menggunakan batu dan kayu disertai penjarahan dilakukan oleh belasan ABG (anak baru gede) secara tiba-tiba.
Mereka adalah bagian dari kerumunan massa yang berjalan kaki dari Luar Batang. Bahkan, kelompok massa itu sempat menyerang polisi dan membakar sepeda motornya.
Aksi para pelaku berakhir setelah sekitar seribu petugas gabungan Polri dan TNI datang membubarkan mereka.
Sabtu (5/11) siang, petugas Polres Jakarta Utara melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lima ruko tersebut.
Polisi juga melakukan olah TKP di halte TransJakarta Penjaringan yang menjadi sasaran penyerangan massa.
Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Utara telah menyelidiki kasus perusakan dan penjarahan di Penjaringan ini.
Sebanyak 15 ABG diduga para pelaku telah ditangkap dan sebanyak 11 ABG tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka.
Ada sekitar 15 orang lagi yang masih diburu petugas kepolisian terkait kasus ini.(*)