Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut II, Djarot Saiful Hidayat memenuhi pemanggilan penyidik Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2016) sekitar pukul 16.00 WIB.
Mantan Walikota Blitar itu datang dikawal tim sukses pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut II, Basuki Tjhaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat.
Berselang lima menit kemudian, hadir Prasetyo Edi Marsudi, Ketua Tim Sukses Ahok-Djarot.
Politikus PDI Perjuangan itu masuk ke ruang penyidik menyusul Djarot.
Mereka dimintai keterangan terkait penolakan saat pasangan calon Gubernur - Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut II, Ahok - Djarot berkampanye di Kembangan Utara, Jakarta Barat.
"Kapasitas sebagai saksi. Atas tindak lanjut penghadangan di Kembangan Utara. Memberikan penjelasan dan klarifikasi atas tindak pidana pilkada di Kembangan," ujar Djarot di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/11/2016).
Sementara itu, Prasetyo membawa barang bukti yang akan diserahkan kepada penyidik.
Barang bukti itu berupa video dan foto.
"Saya dipanggil ada panggilan dari Polda Metro Jaya mengenai kemarin di Kembangan. Pak Djarot dihadang orang dan saya dimintai kesaksian," katanya.
"Buktinya ada di kita, kebetulan saya sebagai ketua tim. Saya tahu permasalahannya, saya akan jelaskan di dalam. Buktinya video, foto, banyak," tambah dia.
Bawaslu DKI Jakarta telah menyerahkan kasus itu kepada pihak kepolisian, Jumat (18/11/2016).
Adapun pelaku yang diduga menghadang kampanye Djarot itu seorang berinisial NS.
Rencananya, sejak Senin ini, aparat kepolisian akan melakukan langkah-langkah menindaklanjuti laporan itu.