Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada satu kalimat yang diingat teman-teman kuliahnya ketika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Wagub DKI Jakarta dengan Joko Widodo selaku Gubernur saat itu.
"Kalian jangan minta tolong saya ya," demikian ucap Ahok pada teman-temannya.
Kalimat inilah yang senantiasa diingat oleh teman-teman kuliahnya hingga saat ini, Kamis (24/11/2016).
Hal ini terungkap ketika belasan teman kuliah Ahok, yakni Geologi Trisakti angkatan 84 memberikan dukungan moral kepada Ahok.
Bahkan seorang teman kuliah di Universitas Trisakti Jurusan Geologi menangis saat memberikan dukungan kepada sahabatnya di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta.
Yahya, beserta teman satu kuliah Ahok yang lain, naik ke atas panggung di Rumah Lembang.
Terharu, Yahya menangis.
"Saya tidak tega. Mari kita menangkan Ahok satu putaran! Apapun yang terjadi, kami akan membela," seru Yahya seraya tersedu di depan ratusan pendukung Ahok di Rumah Lembang.
Yahya sempat menyelipkan ceritanya, bertemu Ahok saat masih menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, tepatnya saat baru terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2012.
"Ada satu pengalaman saat bertemu Ahok masih wakil gubernur. Kata-katanya cuma satu, 'kalian jangan minta tolong saya ya'," cerita Yahya.
Ahok pun bernostalgia. Ahok bercerita, teman-teman satu jurusannya itu, selalu kompak, bahkan hingga berkelahi bersama.
Selain itu, apa yang dikenakan teman-teman satu jurusannya tersebut, selalu seragam.
"Kami di Geologi kompak, berantem bareng-bareng. Kami ini orang lapangan. Jeans dan kemeja kotak-kotak itu, pakaian sehari-hari kami," ucap Ahok.
Sebagai anak kuliahan yang mengambil jurusan geologi, Ahok bersama teman-temannya itu, kerap naik gunung.
Ahok sempat naik Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Sempat ada musibah, saat makanan yang dibawa Ahok bersama teman-temannya basi.
"Aku pernah ke Pangrango. Sarapannya itu basi sampai di atas saya enggak bisa makan. Langsung masuk angin. Di bopong sama ini nih," kata Ahok sambil menunjuk ke teman perempuan kuliahnya, yang berbadan mungil.
Teman-teman semasa kuliahnya itu, membawa kue tart dengan di atasnya, dihiasi angka dua.
Ahok diminta meniup lilin, sebagai bentuk dukungan dari teman semasa kuliahnya. (*)