TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kembali menyampaikan permintaan maaf atas ucapannya yang sempat mengutip isi Al Quran Surat Al Maidah ayat 51 saat kunjungan kerjanya di Kepulauan Seribu, akhir September lalu.
Menurut Ahok, dia merupakan orang yang lahir dan besar di Bangka Belitung yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Dengan demikian, ia menilai tidak mungkin apabila dirinya menghina agama penduduk yang sudah dikenalnya sejak kecil.
"Kita orang Bangka Belitung mana mungkin menistakan agama Islam. Kita hidup di Belitung juga berdampingan dengan semua agama," kata Ahok di Anjungan Bangka Belitung, TMII, Jakarta Timur, Minggu (27/11/2016).
Baca: Jika 3 Kali Mangkir, Saksi Kasus Ahmad Dhani Bisa Dipanggil Paksa
Baca: Kasus Ahmad Dhani, Polisi Akan Panggil Ahli Bahasa
Ia menyampaikan hal itu saat menghadiri acara Pagelaran Adat dan Seni Budaya Masyarakat Bangka Belitung Tahun 2016.
Pada kesempatan itu, Ahok sempat menyampaikan permintaan maafnya kepada warga Bangka Belitung yang hadir dalam acara yang diadakan dalam rangka HUT Provinsi Bangka Belitung itu.
Selain Ahok, turut hadir pendiri Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra.
Beberapa bulan silam, Yusril pernah menyatakan niatnya maju pada Pilkada DKI 2017.
Ia pun kerap terlibat perselisihan pendapat dengan Ahok.
Hal itu pun diakui Ahok. Kendati demikian, ia menyatakan tetap berhubungan baik dengan Yusril.
Ahok sempat memuji Yusril yang disebutnya sebagai gurunya.
"Beliau sampaikan pada saya kalau pelajari Islam benar-benar itu banyak sekali keindahan dari agama Islam. Beliau ini termasuk guru saya juga, sering ngajarin," ujar Ahok.
Penulis: Alsadad Rudi