TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Konsultan Politik PolMark, Eep Saefulloh Fatah menjadi pembicara dalam acara pengarahan 248 Relawan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di kantor DPP Gerindra, Pasar Minggu, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016).
Dalam pengarahannya tersebut, Eep yang menjadi konsultan tim pemenangan Anies-Sandi meminta agar relawan jangan terlalu percaya hasil survei yang dilakukan lembaga riset‎ sekarang ini. Terutama dari lembaga survei yang rekam jejaknya belum jelas.
"Sekarang ini beredar banyak survei, salah satunya beredar dua hari lalu. pesan saya adalah jangan pernah terpengaruh oleh survei," kata Eep di depan ratusan relawan.
Menurut Eep survei atau riset dilakukan bukan untuk mempengaruhi. Apalagi penyajiannya di media massa, seolah olah sudah memenangkan Plkada.
Eep mengatakan terdapat survei elektabilitas pasangan calon di Pilkada Jakarta yang hasilnya menunjukkan ketidakwajaran. Misalnya dalam waktu singkat salah satu pasangan calon turun 7 hingga 8 persen.
"Ada survei bilang, ada kandidat dalam waktu 2 bulan suaranya naik 15 persen," paparnya.
Eep mengatakan pihaknya juga telah melakukan survei mengenai tingkat elektabilitas pasangan calon. Hasil survei tersebut menunjukkan mengenai konstelasi Pilkada DKI sekarang ini.
"Kita bikin survei, kita punya survei, kita punya data, tapi bukan untuk dimainin di media yang dibaca orang. orang tertipu, dan merasa seolah-olah sudah menang," tuturnya.
Eep mengaku merasa terpanggil untuk mendukung Anies-Sandi demi perbaikan masa depan Jakarta. DKI ini dikesankan oleh pihak tertentu sebagai kota yang maju. Padahal, kondisi sebenarnya terkotak-kotak, warga terpecah-belah, kesenjangan miskin dan kaya sangat lebar.
"Jakarta enggak perlu kota maju dan gedung-gedung yang terus bermunculan, sedangkan pada saat yang sama warganya satu sama lain saling tidak merasa satu," pungkas Eep.