Selain itu putri sulungnya, Diona Arika (16) sebelum peristiwa tragis itu terjadi sempat mendatangi kediaman Vira.
Tidak seperti biasanya, Diona datang ke rumahnya tidak mengabari terlebih dahulu. Dia tiba-tiba datang pada siang hari.
"Kakak (Diona) minta bobo siang bareng sama saya. Saya bilang 'kakak siang-siang minta bobo bareng, mamah gerah'. Terus dia bilang 'Mamah lebay ah'. Dia sering bilang saya lebay," kata Vira sambil matanya berkaca-kaca.
Vira mengungkapkan, Dodi beserta anak-anaknya berencana pindah dari lokasi pembunuhan tersebut pada awal tahun 2017.
Pasalnya, rumah utamanya yang di Pulomas Residence RT 12 RW 16 hampir rampung direnovasi.
"Tahun baru nanti seharusnya mereka di rumah Pulomas Reseidence. Tapi mereka keburu dijemput (meninggal dunia)," kata Vira.
Dalam pernikahan dengan Dodi, Vira dikaruniai tiga orang putri.
Mereka adalah Diona Arika (16), Zanette Kalila (13) dan Dianita Gemma (9). Dua putri Vira tewas akibat peristiwa penyekapan di kamar mandi, yakni Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9).
Sementara itu, Zanette Kalila (13) masih dirawat di Rumah Sakit Pulomas, Jakarta Timur.
Selain putrinya, mantan suaminya Dodi, teman putrinya Amelia Callista (10), Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga itu pun tewas.
Mereka tewas karena kehabisan oksigen lantaran disekap didalam kamar mandi ukuran 1,5 meter x 1,5 meter selama kurang lebih 17 jam.
Penyekapan yang menewaskan enam orang di sebuah rumah di Pulomas tersebut diduga terjadi pada Senin (26/12/2016) sore.
Warga bersama polisi baru mengetahui peristiwa penyekapan tersebut pada Selasa pagi kemarin.
Adapun korban yang selamat selain Zanette adalah para pembantunya, Emi (41), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23).