TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kelompok perampok rumah Dodi Triyono sudah terendus polisi sejak beberapa jam pascakejadian.
Hal itu diutarakan, Puji Santoso, petugas keamanan sebuah perguruan tinggi swasta dekat lokasi kejadian.
Setelah anjing pelacak pengendus sampai ketempatnya bekerja, Puji bersama tiga orang rekannya diperiksa polisi di Mapolsek Pulogadung.
"Diperiksa enam jam saya," katanya, Rabu (28/12/2016).
Dalam pemeriksaan itu, laki-laki berperawakan kurus ini berkali-kali ditanyai polisi perihal satu mobil.
"Ditanya soal Ertiga putih, kata polisi itu mobil yang dipakai untuk merampok," ujarnya.
Namun, petugas keamanan itu mengaku tidak ingat ada satu unit Suzuki Ertiga yang parkir di kampus tempatnya bekerja.
Apalagi, meski kejadian terjadi saat hari libur, kampus swasta itu tetap beroperasi.
"Ada acara diklat saat libur itu, jadi ada beberapa mobil yang parkir," jelasnya.
Selain itu, polisi beberapa kali menanyakan ciri-ciri pelaku.
"Mereka tanya kenal tidak sama orang-orang itu, atau tahu yang seperti itu. Saya bilang tidak tahu, mungkin bukan dari sini," ucapnya.
Karena itu, ketika kabar para pelaku tertangkap mulai menyebar, Puji mengaku tidak kaget.
Pasalnya, dia sudah diberi tahu oleh polisi jika bukti rekaman kamera pengintai tidak hilang.
Kepadanya, polisi sampai menyebut penangkapan tidak akan sampai lebih dari tiga hari.
"Mereka bilang, paling lama 2 x 24 jam sudah tertangkap ini," jelasnya.
Seperti diketahui, Dodi dan 10 orang lainnya ditemukan dalam satu kamar mandi berukuran 1,5 m x 1,5 meter di rumahnya, Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur pada Selasa (27/12/2016) pagi.
Dari 11 orang yang disekap, enam diantaranya termasuk Dodi, ditemukan tewas. Sedangkan lima lainnya masih hidup dan dibawa ke RS Kartika Pulomas untuk mendapatkan perawatan.