"Mereka yang diperiksa kapasitasnya sebagai saksi untuk mengetahui penyebab ambruknya tangga tersebut," jelas Bayu.
Sementara itu, seorang petugas Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Grand Kamala Lagoon, Priyo Leksono menyatakan, telah mengawal pekerjaan proyek di lokasi.
Dia mengklaim telah melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP), sehingga kecil kemungkinan kecelakaan terjadi.
"Mungkin karena ada kejadian sesuatu, sehingga tangga precast tersebut terjatuh. Ini efek domino, kalau satu jatuh seluruh tangga precast yang ada di bawahnya juga pasti ambruk," kata Priyo.
Meski begitu, Priyo menepis anggapan bahwa tangga precast yang diperuntukan untuk tangga darurat dalam kondisi rapuh.
Sebab material yang digunakan berupa baja yang dilapisi beton.
"Untuk kesalahan dalam pemasangan juga kecil, karena selalu diawasi," jelas Priyo.
Menurutnya, korban Pajar yang terjatuh saat kejadian bertugas memasang tangga precast.
Setelah mengelas dudukan tangga precast dengan bagian gedung, tiba-tiba tangga ambruk hingga ke lantai dasar.
"Informasi sementara seperti itu, kita masih menunggu penyelidikan pihak kepolisian," ungkap Priyo.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri