Meski begitu, Edy menyatakan tim DVI Polri siap melaksanakan proses identifikasi lanjutan jika ditemukan kembali korban lainnya.
Kapal wisata KM Zahro Express yang mengangkut lebih 200 penumpang dari Muara Angke menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar pada Minggu pagi, 1 Januari 2017.
Kejadian tersebut mengakibatkan puluhan penumpang mengalami luka-luka dan baru 24 jenazah yang ditemukan.
Memasuki hari keenam, Badan SAR Nasional (Basarnas) masih melakukan pencarian korban kapal Zahro Express.
Kepala Kantor SAR Jakarta, Hendra Sudirman mengatakan pihaknya bersama tim gabungan masih belum menemukan korban.
Meski sempat diprediksi korban tenggelam akan mengapung ke permukaan pada hari ketiga atau keempat, namun hingga kini belum menunjukkan adanya tanda-tanda korban hilang.
"Kami melakukan pencarian di dua wilayah, yakni di permukaan dan under water (dasar laut) bersama spesial grup SAR. Belum menemukan apa pun, masih nihil," kata Hendra di Pelabuhan Kali Adem.
Ia mengatakan untuk wilayah pencarian masih sama dengan hari-hari sebelumnya.
Seperti diketahui, dalam 18 jam pencarian di hari pertama dan kedua, wilayah pencarian berada di 151 nautical miles square dari titik lokasi kejadian.
"Sekarang, wilayah pencariannya masih seperti kemarin, di 240 nautical miles," kata Hendra.
Basarnas juga telah mengerahkan 12 kapal milik Basarnas, TNI AL, Polisi, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dan Kementerian Kehutanan untuk pencarian korban hilang.
Sebelumnya, pada Rabu (4/1/2017), tim SAR gabungan telah berhasil menemukan satu jenazah korban kapal Zahro Express.
Tim gabungan juga menemukan sebuah tas milik seorang korban yang hingga kini belum ditemukan jasadnya. (coz/ike)