Apalagi, mereka tahu, saat itu, Murniati (22), penghuni rumah sebelah, tinggal sendirian.
Paul yang sempat ingin keluar rumah, sempat dilarang oleh sang istri.
Tetapi rasa penasaran mereka kian membuncah.
Pukul 03.00, akhirnya mereka keluar dan berusaha memberitahukan warga lain, termasuk ibu Murni, Popong (47), yang tinggal di kampung yang sama.
"Saya dikabarin Pak Paul ada suara ribut di rumah anak saya. Katanya anak saya sampai nangis. Pak Paul katanya juga mendengar anaknya berteriak 'ambil saja apa yang kamu mau'," jelas Popong ditemui di kediamannya, Selasa (9/1/2017) lalu.
Popong yang datang bersama warga kemudian membuka pintu rumah dengan kunci cadangan.
Bagai mimpi buruk, Popong mendapati anaknya yang sudah tak bernyawa.
"Dia sudah meninggal dengan keadaan terlentang. Saya kaget sekali. Ada luka di beberapa bagian wajahnya," terangnya.
Warga kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Cipayung.
Polisi yang mendatangi lokasi kejadian, segera memasang garis putih di rumah bercat putih itu.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan, polisi menduga, Murniati tewas dibunuh.
Kapolsek Cipayung Kompol Dedi Wahyudi menjelaskan, sejumlah saksi sudah diperiksa, termasuk tetangga korban yang mengaku mendengar percekcokan antara Murni dengan orang yang diduga membunuhnya.
"Ada luka di pelipis bagian kanan, pipi dan di bagian bibir. Diduga ada penganiayaan terhadap korban," katanya.
Hal yang disesalkan netizen dalam peristiwa itu adalah tetangga korban yang mendengar cekcok serta benturan-benturan di dinding yang diduga aksi penganiayaan tapi tak segera keluar untuk menolong. (*)