Mereka meninggalkan lokasi dengan tertib. Ternyata, lanjut Rizieq, ormas GMBI melakukan sweeping terhadap laskar dan anggota FPI yang masih belum pulang.
Puncaknya, kericuhan terjadi saat Rizieq mampir ke rumah makan Ampera untuk makan bersama keluarganya.
"Setelah kami makan selesai, maka kami beranjak meninggalkan rumah makan, ternyata mereka men-sweeping. Ternyata, setelah satu dua menit kami meninggalkan lokasi, ada laskar yang dikeroyok. Tangannya patah dan kemarin baru di operasi," kata Rizieq.
Rizieq menceritakan informasi mengenai sweeping dan penganiayaan saat rombongan memasuki tol menuju Jakarta.
Laporan yang diterimanya banyak anggota FPI yang menjadi korban sweeping dan menyebabkan luka-luka.
Ia lalu meminta Ketua FPI Bandung untuk kembali lagi menyelematkan orang yang terluka.
"Kami tekankan, sweeping ini adalah fakta, penganiayaan ini fakta dan terjadi di depan polisi. Tanpa tidak ada yang diperiksa dan ditahan," katanya.
Rizieq berharap Komisi III DPR bisa menindaklanjuti informasi ini.
Sebab, Rizieq menduga ada keterlibatan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan atas terjadinya gesekan itu.
"Karena itu kami mengadukannya ke Komisi III sebagai mitra dari kepolisian," ujar Rizieq.