TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Syafii mengaku sempat berbicara dengan anaknya, Ilham Nurfadmi Listia Adi (20), lewat telepon sebelum sang anak meninggal dunia. Dalam komunikasi itu, Syafii menuturkan, suara Ilham patah-patah.
"Pagi hari saya sempat komunikasi dengan anak saya. Anak saya menghubungi lewat telepon, posisinya sudah dirawat di Bethesda," ucap Syafii saat ditemui di rumah duka RS Bethesda Yogyakarta, Selasa (24/1/2017).
Baca: Syafii Lapor ke Polisi Anaknya Tewas saat Ikut Diksar Malapa UNISI
Syafii menuturkan, saat bertelepon itu, putranya sempat bercerita bahwa dirinya mengalami kekerasan saat mengikuti Great Camping (GC). Putranya juga mengeluhkan bahwa badannya sakit-sakit akibat kekerasan yang diterimanya.
Baca: Satu Lagi Korban Diksar Mapala UNISI, Ilham Meninggal, Ada Luka di Tubuhnya
"Anak saya cerita di telepon kalau (dia) dipukuli. Cerita kalau ada kekerasan saat mengikuti kegiatan itu," ungkapnya.
"Saat bercerita itu, suaranya lemah. Saya langsung berangkat dari Lombok ke Yogyakarta ," imbuhnya.
Dia menjelaskan, keluarga memutuskan untuk menempuh jalur hukum agar peristiwa yang menimpa Ilham bisa diusut tuntas. Syafii juga judah mengizinkan jenazah putranya untuk diotopsi.
"Sudah melapor ke Polda DIY dan diarahkan ke Polres Karanganyar. Jadi saya akan melapor ke sana," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ilham meninggal setelah mengikuti kegiatan Great Camping yang merupakan kegiatan rutin Pendidikan Dasar Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) UII kembali bertambah. Ilham Nurfadmi Listia Adi adalah mahasiswa jurusan Hukum Internasional angkatan 2015.(Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)