TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyisipkan kalimat-kalimat berbahasa Jawa ketika berbicara di hadapan warga di Kalijodo, Jakarta Barat, Rabu (22/2/2017) siang.
Ahok pun mengaku sedang berusaha menjadi Basuki yang identik sebagai nama Jawa.
Warga pun tertawa dan bersorak-sorak ketika Ahok berbahasa Jawa.
"Marah-marah itu dulu, sekarang enggak marah-marah lagi. Kalau malam ketemu orang, (saya) ngomong sugeng daluh," kata Ahok.
"Kalau dulu, ucapin 'selamat malam'. Itu Ahok. Sekarang Basuki, sugeng daluh," imbuh Ahok.
Tawa warga semakin riuh saat Ahok membeberkan keunggulan program kerjanya.
"Penak zamanku toh jadi gubernur? Iso tuku (bisa beli) daging murah Rp 35 ribu, sakit ora (tidak) bayar," kata Ahok yang kemudian tertawa.
Pernyataan Ahok itu mengacu ke program bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dapat membeli daging sapi seharga Rp 35.000 per kilogran.
Warga yang sakit dan berobat ke puskesmas dan RSUD kelas III pun tidak perlu mengeluarkan biaya karena disubsidi oleh Pemprov DKI Jakarta.
Ahok yang lahir dan besar di Pulau Belitung itu mengaku jika dirinya sedang belajar bahasa Jawa.
"Saya lagi belajar bahasa Jawa, ngomongnya lebih pelan. Doakan saya jadi Basuki beneran," katanya.
Ahok hadir di Kalijodo dalam rangka peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang didirikan di bekas lokasi perjudian dan maksiat, Kalijodo, Jakarta Barat.
Peresmian RPTRA ini juga dihadiri Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Di panggung, Megawati duduk di kursi terdepan diapit Ahok dan istri, Veronica Tan.