Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan sembilan pesan kepada Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono.
Pertama, Ahok meminta agar arah kebijakan DKI fokus untuk membeli tanah. Pasalnya, Ahok ingin DKI memiliki banyak Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
"Kami fokus mendorong setiap kota tiap RW kami ingin ada RPTRA. Sehingga kita akan fokuskan untuk beli banyak tanah," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2017).
Kedua, Ahok meminta tempat yang baru diresmikannya Jakarta Creative Hub (JCH), menjadi wadah bagi pemuda yang memiliki kreativitas. Dia ingin hal ini diterapkan di setiap kecamatan.
"Sebelumnya sudah kami resmikan, tapi kami ingin ada TKK lagi, yakni Tempat Kumpul Kreatif satu kecamatan ada TKK," kata Ahok.
Menurutnya, tempat ini ditujukan bagi pemuda yang memiliki ide dan keterampilan namun tak memiliki tempat usaha. Ketiga, Ahok menitipkan soal pembangunan area bermain skateboard, di Simatupang, Jakarta Selatan.
"Tapi nanti kita mau desain yang berbeda (dengan di Kalijodo). Jadi. Kita akan segera selesaikan dan bangun tempat destinasi wisata," kata Ahok.
Keempat, Ahok menitipkan soal Makam Mbah Priuk yang baru diresmikan jadi situs bersejarah. Kelima, Ahok menitipkan renovasi Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Ahok ingin Lapangan Banteng bisa ditanami rumput sintetis.
"Kita juga mau patung Irian di sana bisa jadi destinasi wisata baru," kata Ahok.
Keenam, Ahok menitipkan proyek Masjid Raya Jakarta yang baru ditinjau. Dia berharap pembangunannya tepat waktu.
"Mohon dimonitor pak. Harusnya sudah bisa diresmikan tapi lagi pembenahan," kata Ahok.
Ketujuh, Ahok menitipkan soal penertiban angkot dengan sistem beli putus. Kedelapan, Ahok menitipkan kinerja BUMD PT Foodstation Tjipinang dalam melakukan operasi pasar.
"Karena diperediksi akan inflasi pak. Jadi kita harus benar-benar tekan kebutuhan hidup," ujar Ahok.
Terakhir, Ahok menitipkan jalannya Musrembang kepada Sumarsono. Musrembang akan jadi tolak ukur pembangunan Jakarta. Ahok percaya Sumarsono mampu menjalankan tugas sebagai Plt.
"Pak Soni kan kerjanya lebih gila dari saya," kata Ahok.