TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga melakukan protes karena tidak bisa menggunakan hak pilihnya pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta. Misalnya, yang dialami sejumlah warga yang terdaftar di TPS 88 Cengkarang, Jakarta Barat.
Puluhan warga Jakarta lainnya juga mengaku kecewa dan mendatangi kantor Bawaslu DKI Jakarta. Itu dilakukan karena tak bisa menggunakan hak pilih 15 Februari lalu.
KPU DKI Jakarta mengaku telah menerima sejumlah masukan jelang putaran kedua Pilkada DKI Jakarta untuk mengevaluasi sejumlah masalah.
"Masukan mereka tak hanya menunjukkan C6, tapi juga begitu masuk TPS harus ada KTP-nya. Ini masukan-masukan yang sangat penting," ucap Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno.
Pada putaran pertama pilkada DKI Jakarta tercatat partisipasi pemilih sebesar 77,1 persen. Jumlah ini diprediksi lebih tinggi jika tidak didapati kekisruhan hak pilih warga yang tak bisa menggunakan hak suara.(*)