"Efektivitasnya hanya bersifat lokal. Jalan tersebut hanya berfungsi efektif untuk mengurangi hambatan di persimpangan Semanggi saja," ujar Reza.
Pembangunan jalan ini justru akan memberi insentif untuk pengguna kendaraan pribadi.
"Saya yakin lalu lintas atau jumlah pengguna jalan yang akan menggunakan atau melewati Semanggi akan bertambah dengan signifikan setelah simpang susun beroperasi," kata Reza.
Dengan meningkatnya pengguna jalan yang akan melewati jalan tersebut, lanjut dia, dalam waktu dekat kemacetan tetap akan terjadi lagi seperti saat ini.
Betapa tidak, jumlah kendaraan yang selama ini berkontribusi terhadap kemacetan Jakarta, terutama di simpul Semanggi, meningkat setiap harinya.
Menurut Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia pada 2016 saja, total penjualan sepeda motor mencapai 5.931.285 unit
Sementara penjualan mobil, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut pada tahun yang sama sebanyak 1.061.015 unit.
Dari total jumlah itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta melaporkan, yang mengaspal di jalan-jalan Jakarta sebanyak 3.469.168 unit untuk kendaraan roda empat, dan 13.989.590 unit untuk kendaraan roda dua.(Ridwan Aji Pitoko)