TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menceritakan makna di balik motonya yang berbunyi, "kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas".
Dalam menyampaikan makna di balik motonya itu, Sandiaga menyinggung moto Presiden RI Joko Widodo, yaitu "kerja, kerja, kerja".
"Kita sering dengar konsep kerja, kerja, kerja. Ya bagus kerja, kerja, kerja, tetapi kita harus berikan imbuhan kalau kita bekerja harus kerja keras. Tidak boleh nyantai atau berleha-leha karena kita tertinggal dari negara dan kota lain," kata Sandi usai menghadiri seminar di STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (26/3/2017).
Menurut Sandiaga, kerja keras tidaklah cukup. Ia mengatakan, diperlukan juga kerja cerdas.
Baca: Bosan Kampanye, Sandi Lebih Senang Jadi Pembicara Seminar Ekonomi Islam
Sandiaga mencontohkan wujud kerja cerdas, yakni memanfaatkan teknologi.
"Lalu kerja tuntas, jangan setengah-setengah. Kalau kerja dikasih mandat lima tahun, kerjanya tuntaskan lima tahun. Ini menjadi semangat baru. Kalau kita dapat amanah itu, tuntaskan amanah itu," ucap Sandi.
Sementara itu, menurut dia, kerja ikhlas mengandung arti bekerja bukan sekadar untuk diri sendiri, melainkan bagi sesama, termasuk dengan menjadi bermanfaat bagi orang banyak, baik sebagai pengusaha, maupun pemimpin politik.
"Kita jadi politisi, calon pemimpin daerah, bukan tentang diri sendiri, tetapi bagaimana caranya kita ikhlas untuk memberikan hal positif," ujar Sandi.
Moto ini sering diucapkan oleh Sandi semasa mencalonkan diri seorang diri sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Moto yang sama masih sering digaungkannya hingga dia kini berpasangan dengan calon gubernur, Anies Baswedan.
Penulis: Andri Donnal Putera