News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Dari Titiek Soeharto Sampai Busyro Muqodas Berkumpul di Rumah Prabowo

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah tokoh agama dan tokoh partai ?politik menggelar pertemuan di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (10/4/2017).

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tokoh agama dan partai ‎politik tampak hadir di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (10/4/2017).

Di antara mereka Ketua Umum PKS, Sohibul Iman; Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan; Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo; Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama; politikus PPP Abraham Lunggana, politikus PKS Hidayat Nurwahid; dan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.

Ada juga mantan pimpinan KPK Busyro Muqoddas; mantan Ketua Umum PAN Amies Rai; mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin; mantan Panglima TNI Djoko Santoso; politikus Golkar Titiek Soeharto; mantan Menko Ekuin Kwik Kian Gie; Habib Ali Abdurahman Assegaf, dan tokoh agama Abdullah Syafe'i.

Baca: Gelar Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Para Tokoh Berkomitmen Jaga NKRI

Baca: Prabowo: Pergantian Kepemimpinan Biasa, Jangan Dibawa Tegang

Mereka duduk di ruang tengah kediaman Prabowo. Saat wartawan diperbolehkan masuk ke dalam, Amien Rais sedang memberikan pemaparan kepada sejumlah tokoh yang hadir.

‎Prabowo mengatakan pertemuan di rumahnya informal, untuk menyamakan pikiran dan prinsip soal kebangsaan, salah satunya menyoal Pilkada DKI. Ia diminta untuk menggagas pertemuan tersebut.

"Prinsipnya adanya saling pengertian, tak kenal maka tidak mungkin ada pengertian, tak kenal maka tak sayang. Maka kita berkomunikasi. Saya diminta memfasilitas, bagi saya ini kehormatan besar," tutur Prabowo.

Ia mengatakan pertemuan yang sama akan kembali digelar di tempat lain. Pertemuan tokoh tersebut sengaja dilakukan tertutup. Apa yang dibicarakan tidak semuanya dapat dikonsumsi publik.

"Karena kita ingin sesuatu pikiran-pikiran yang jernih dalam rangka menyiapkan sesuatu yang terbaik untuk bangsa," sambung dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini