News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tak Ada Politisasi, Peresmian Masjid Raya Jakarta Murni Kinerja Pemprov untuk Umat Islam

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Soemarsono di Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Sabtu (15/4/2017). TRIBUNNEWS.COM/NICOLAS MANAFE

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja dan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono meresmikan Masjid Raya Jakarta yang dinamakan Masjid KH Hasyim Asy'ari di Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu (15/4/2017) kemarin.

Rencana pembangunan yang dilakukan sejak masa Jokowi menjabat Gubernur DKI hingga dirampungkan saat Basuki Tjahaja Purnama menggantikannya murni untuk syiar umat muslim di ibu kota.

"Pembangunan diselesaikan dan diresmikan lebih cepat agar segera dimanfaatkan untuk syiar Islam dan kaderisasi generasi muda Islam yang rahmatan lil 'alamin. Jadi jangan berburuk sangka, karena ini murni kinerja Pemprov DKI untuk umat Islam berdakwah," kata Ketua Relawan Matahari Jakarta (RMJ) Supriadi Djae lewat pesan singkat yang diterima Tribunnews.com, Minggu (16/4/2017).

Dia menilai, tidak ada politisasi dalam peresmian tersebut.

Baca: Disebut Menyerupai Simbol Salib, Arsitek Masjid Raya: Itu Hoax

Supriadi yang turut hadir dalam peresmian juga mengecek denah dan desain masjid.

Menurut hasil pantauannya, tidak benar ada desain yang disebut mirip salib. Termasuk, denah masjid raya yang kata orang sengaja dibentuk salib.

"Semua (bentuk salib) itu tidak saya lihat di lokasi. Mungkin yang anggap ada bentuk salib, itu hanya termakan hasutan medsos. Mereka mungkin juga tidak tinjau langsung ke lokasi," ujarnya.

Atas alasan itu, Supriadi memastikan bahwa Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari tidak akan menjadi masjid dhirar atau masjid yang membahayakan sebagaimana diprasangkakan publik.

"Saya pastikan ini tidak akan jadi masjid dhirar. Lagi pula, di Eropa itu banyak gereja yang jadi masjid saat penaklukan konstantinopel. Nah itu membahayakan tidak? Masa iya ada rumah Allah yang membahayakan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini