"Dia mau berangkat saya tanya, memang mau ke mana? Terus dia senyum - senyum," tuturnya.
Diana menjawab dirinya hendak berangkat kerja. Kemudian setelah kerja berniat piknik ke Puncak bersama rekan kantornya.
"Ada acara di Puncak, dia juga berangkat sama calon suaminya," imbuh Anderson.
Pingsan
Pada Sabtu (22/4/2017) malam keluarga mendapatkan kabar buruk. Mendengar informasi yang tak mengenakan ini, Kamsiah ibunda Diana langsung jatuh pingsan.
Sebelum tak sadarkan diri, sang bunda menangis meraung - raung. Ia sungguh tak percaya, kecelakaan beruntun di Puncak itu merenggut nyawa buah hatinya.
"Ibunya pingsan, yang pertama kali dapat kabar itu pamannya," jelas Anderson.
Pamannya ini bekerja di kantor yang sama dengan korban. Kemudian memberikan kabar ke orangtua korban bahwa Diana menjadi korban insiden maut tersebut.
"Kami langsung ke sana untuk mengecek kebenarannya. Ternyata benar itu Diana," kata ayahanda korban terdengar lirih.
Cincin dan Kelinci
Keluarga sangat menyayangkan petistiwa ini terjadi. Mereka mengenang korban sebagai sosok yang riang gembira dan baik hati.
Anderson terbata - bata saat menceritakan sosok anak bungsunya itu. Ia begitu menyayangi korban dan tak bisa menyembunyikan kepiluannya.
"Namanya anak bungsu ya pastinya merasa sayang banget," ujar Anderson tampak sendu.
Untuk mengenang buah hatinya itu, sang ayah mengenakan cincin yang kerap dipakai korban.
Anderson juga terngiang dengan dua ekor kelinci yang baru beberapa waktu lalu dibeli Diana.
"Kelincinya yang hidup tinggal satu. Sekarang sudah besar. Itu jadi kenang - kenangan yang ada ditinggalkan anak saya," papar Anderson terdengar suaranya bergetar.
Penulis: Andika Panduwinata