Daeng Jamal mengaku ingin membantu 'adik-adiknya' yang sebelumnya bekerja di bisnis gelap Kalijodo untuk mendapat uang halal dari RTH & RPTRA Kalijodo.
Makanya 65 orang yang dipilihnya untuk bekerja, seluruhnya merupakan bekas pekerja di bisnis gelap Kalijodo.
"Ada yang tadinya germo, ada yang punya kafe, ada juga yang PSK," ungkap Daeng Jamal.
Daeng Jamal mengatakan, 65 orang yang kini jadi anak buahnya untuk mengurus Kalijodo tadinya merupakan anak buah Daeng Azis dan beberapa penguasa bisnis gelap lainnya di Kalijodo.
"Mereka kan hilang mata pencahariannya. Sekarang mereka memilih ikut saya," kata Daeng Jamal.
Ia sengaja memberdayakan orang-orang itu agar arah kehidupannya berubah.
"Saya anggap mereka saudara," ujar Daeng Jamal.
Daeng Jamal kini sedang mendorong agar ke-65 orang itu bisa mendapat gaji dari Pemprov DKI Jakarta.
Usaha awalnya adalah dengan mengundang UPT parkir memasang mesin parkir meter di sana.
Kemudian 10 dari 65 anak buahnya dijadikan petugas parkir meter.
Maksudnya agar kemudian digaji oleh UPT Parkir.
Tapi sampai sekarang, 10 orang itu belum digaji juga, sehingga masih diupah oleh Daeng Jamal setiap hari.
"Ya tak apa-apa lah. Nanti kan perlahan semuanya akan menjadi lebih baik dan teratur. Apapun yang terjadi nanti dan siapapun pengurusnya, saya hanya minta Pemprov DKI memprioritaskan orang-orang asli Kalijodo yang dulu berkecimpung di bisnis gelap," tutur Daeng Jamal.
Dia ingin pekerja seks komersial (PSK) yang dulu berkeliaran di Kalijodo bisa mendapat tempat untuk berdagang di Lokbin KUMKMP RTH Kalijodo.
"Sekarang sudah ada 7-8 bekas PSK yang dapat lapak berdagang di RTH Kalijodo," ucap Daeng Jamal.
Simak ucapan Daeng Jamal dalam tayangan video di atas. (*)