TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini berduka atas meninggalnya Bripka Teguh.
Anggota Brimob itu diduga tertekan atas insiden peluru nyasar di rumah Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juawaini pada 13 Mei 2017.
"Saya turut berduka atas meninggalnya saudara Teguh, semoga Allah menerima amal baiknya," kata Jazuli melalui pesan singkat, Selasa (16/5/2017).
Jazuli mengatakan polisi berkewajiban untuk memyelidiki kematian Teguh.
Anggota Komisi I DPR itu mempercayakan kepada pihak kepolisiaan terkait penanganan penembakan di rumahnya.
"Saya harus mendapat info yang valid dulu dan tidak mau menduga-duga tentang pelakunya berdasarkan hasil penelitian labfor tentang peluru dan asal senjatanya," kata Jazuli.
Jazuli yakin kemampuan serta teknologi yang dimiliki polisi akan mendapatkan pelaku penembakan rumahnya.
"Setelah itu baru kita mendalami apa motifnya? Kalau sudah valid pelakunya," kata Jazuli.
Sebelumnya, Bripka Teguh ditemukan tewas dengan luka tembak senjata api di kepala, di garasi mobil Asrama Brimob Kompi I Batalyon A Resimen III Kedaung Blok C, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (15/5/2017) pukul 05.00 WIB.
Diduga Bripka Teguh tewas oleh senjata apinya sendiri atau bunuh diri karena ditemukan revolver CDS miliknya dekat tangan kanan.
Motifnya, diduga psikis Brikpa Teguh tertekan atau stress dengan pemeriksaan Propam dan merasa bertanggung jawab atas insiden peluru nyasar di rumah Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juawaini pada 13 Mei 2017.