TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamis (18/5/2017) kemarin, sembilan hari sudah Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama mendekam di balik jeruji besi Rumah Tahanan (Rutan) Markas Komando (Mako) Brimob, Kelapa Dua, Depok. Meski di dalam tahanan, Ahok tetap "bekerja".
Ahok menyampaikan pesan dan usulan untuk beberapa rencana kerja maupun kegiatan Pemerintah Provinsi DKI kepada pelaksana tugas Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat.
Ahok menyampaikan pesan itu saat dijenguk oleh Djarot di Mako Brimob, Selasa (16/5/2017).
Salah satunya soal Makam Mbak Priok.
"Karena Pak Ahok kemarin juga pesan untuk tetap melanjutkan pembangunan cagar budaya di Makam Mbah Priok," kata Djarot, Rabu (17/8/2017).
Awalnya, Djarot menceritakan rangkaian acara peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan HUT DKI Jakarta mendatang.
Pemprov DKI ingin menggelar pengajian di Makam Mbah Priok yang terletak di kawasan Jakarta Utara itu.
Saat menjabat, Ahok menetapkan makam Mbah Priok sebagai cagar budaya. Rencananya, kawasan Makam Mbah Priok akan dipercantik lagi dengan pembangunan masjid apung. Ahok ingin Makam Mbah Priok menjadi wisata religi internasional.
Dalam pertemuan sekitar satu jam itu, pembicaraan Ahok dan Djarot tak jauh-jauh dari rencana kerja untuk ibukota. Ide-idenya yang tercetus dari balik jeruji besi itu dicurahkan kepada Djarot.
Ahok mengusulkan agar pengelola Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) diberi seragam dan diberi nama "Pasukan Pink". Sebab, RPTRA berhubungan dengan ibu dan anak.
Pesan melanjutkan program bedah rumah
Selain itu, Ahok juga berpesan agar Djarot melanjutkan program bedah rumah dan pelatihan untuk pekerja harian lepas (PHL).
Ahok berharap para PHL memiliki sertifikat keterampilan berstandar nasional.
Pesan itu juga disampaikan Ahok kepada Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Saefullah yang menjenguk di Mako Brimob bersama sejumlah pejabat DKI lainnya.