TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi menyalakkan senjata ala koboikembali terjadi di Jakarta. Kali ini aksi terjadi di depan Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (16/6) sore.
Kejadian itu ditengarai karena si "koboi" yang disebut-sebut berbadan gempal itu tak bisa menerima teguran satpam ketika dia bersama kawan-kawannya yang juga berbadan gempal-gempal mencabuti bendera organisasi Brigade Beringin yang dipasang di depan kantor DPP Golkar.
Ketua Brigade Beringin, Avner Raweyai, saat berada di Mapolres Metro Jakarta Barat, dalam rangka mengadukan peristiwa itu kepada polisi mengatakan, aksi pencabutan atribut organisasi partai yang dilakukan secara paksa.
Rencananya atribut akan digunakan untuk 'menyambut' acara buka bersama yang akan dilakukan Sabtu (17/6/2017).
Kejadian bermula ketika mendadak ratusan orang tak dikenal mendatangi kantor DPP Golkar. Sampai di depan kantor mereka melakukan aksi pencopotan atribut Brigade Beringin.
Kejadian itu sempat ditegur oleh tiga petugas keamanan yang kebetulan berjaga di lokasi. "Saat ditegor dan ditanya siapa mereka, lalu ada yang menembak sebanyak 10 kali ke udara.
Ada yang ke seng juga," kata Avner di Mapolrestro Jakarta Barat, Jalan S Parman, Jakarta Barat.
Avner melaporkan kejadian itu ke polisi bersama kuasa hukumnya. Dia juga membawa barang bukti berupa beberapa selongsong peluru, kayu dan bendera yang dirobek.
Pada kesempatan itu Avner juga mengemukakan, pihak satuan keamanan Kantor DPP Golkar sempat menanyakan asal muasal sekelompok orang berbadan gempal itu.
Mereka mengaku disuruh salah satu petinggi Angkatan Muda Partai Golkar berinisial MR.
"Saat saya telusuri MR mengakui itu dan dia mengaku disuruh petinggi Partai Golar berinisial AZS,"' katanya lagi.
"Saya berharap polisi bisa mengusut kasus ini. Dan Partai Golkar bisa memberikan sanksi ke oknum internal yang terlibat," ungkap dia.
Usai melapor, Satreskrim Polres Jakarta Barat langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Andi Adnan mengaku akan menyelidiki kasus ini.