TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta terpilh Anies Baswedan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat ke-44 Barack Obama saat menghadiri Kongres Diaspora Indonesia ke-4 di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu pagi (1/7/2017).
Tak hanya itu, keempat putra dan putri Anies juga berkesempatan bercengkerama dengan pria yang sempat bersekolah di Jakarta tersebut.
Anies bertemu dengan Obama saat dirinya usai berpidato dan diskusi saat pembukaan kongres yang dihadiri oleh para diaspora Indonesia di puluhan negara tersebut.
Anies yang duduk di barisan paling depan itu tampak serius mendengarkan pidato dari Obama.
Tak hanya itu, beberapa kali Anies juga bertepuk tangan saat Obama membahas sejumlah hal seperti pluralitas dan ketimpangan yang masih terjadi di berbagai belahan dunia.
Anies yang didampingi keempat anaknya yakni Mutiara Annisa, Mikail Azizi, Kaisar Hakam, dan Ismail Hakim kemudian diminta oleh pihak protocol untuk menuju ke bagian belakang hall acara.
Saat itulah mereka kemudian bertemu.
“Mereka berbicara santai. Obama juga menanyakan tentang anak-anak Pak Anies. Tentang umur, dan sekolahnya,” ujar juru bicara Anies-Sandi, Naufal Firman Yursak yang ikut mendampingi pertemuan tersebut.
Tak hanya itu, lanjut Naufal, Kaisar Hakam, anak ketiga Anies juga sudah mempersiapkan buku dari rumah.
Kaisar yang memang mengidolakan Obama meminta tanda tangan pria yang memiliki nama kecil Barry tersebut.
“Kaisar meminta langsung dan dia senang karena Obama memberi tanda tangannya di depan Kaisar,” tambah Naufal.
Seusai mengisi diskusi bertajuk Peran Diaspora Menyebarkan Toleransi dan Kerukunan Beragama di Pentas Dunia bersama Grand Imam of New York Shamsi Ali, Direktur Dialog Lintas Agama Vatikan Romo Markus Solo Kewuta dan aktor Indonesia Reza Rahadian, Anies menyebut bahwa pertemuannya dengan Obama membahas beberapa hal.
“Tadi sempat ngobrol dan sampaikan kepada Pak Obama. Mengomentari pidatonya, bahwa toleransi dan ketimpangan harus ditangani bersama. Tidak bisa sendiri-sendiri; tanpa ada perbaikan pada kesetaraan kesempatan, apalagi melebarnya jurang ketimpangan, akan membuat kedamaian, persatuan jadi jauh lebih sulit tercapai. Dan Pak Obama mengiyakan, bahwa keduanya harus ditangani bersama-sama. Insyaallah dengan membereskan ketimpangan maka salah satu usaha untuk membangun persatuan dalam kebinekaan bisa lebih cepat tercapai," tutur Anies. (*)