Namun begitu, jika diteliti dengan menggunakan tempat tanggal lahir dan NIK, bukan nama Mulyadi yang tertera adalah Junaidi.
Tetapi, Zudan menegaskan bahwa benar Mulyadi yang dimaksud oleh pihak kepolisian merupakan seseorang yang bertempat tinggal di Bekasi bersama kakak iparnya.
"Kalau dilihat dari empat unsur yang lain, nama ibu, NIK dan tempat tinggal serta rekam jejak, maka dia benar adalah Mulyadi seperti yang dikatakan oleh pihak kepolisian," ujarnya.
Sementara itu pengurus Masjid Falatehan, Junaidi mengatakan tidak ada tanda-tanda mencurigakan sebelum salat Isya berjamaah dilakukan saat kejadian.
Namun, sekitar pukul 19.40 WIB salat isya telah selesai, ketika imam salat mengucap salam terakhir, tiba-tiba dari arah kanan Masjid Falatehan di saf ketiga, seorang pria tak dikenal menusuk dua anggota polisi dengan pisau sangkur.
Pelaku kemudian mengacung-acungkan pisau sangkurnya ke jamaah yang salat. Sontak jamaah berhamburan ke luar ketakutan.
"Pelaku berceracau tidak jelas, seperti orang tidak waras," tutur Junaidi.
Setelah menikam dua anggota Brimob, AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful, pelaku berlari ke arah terminal Blok M dekat lapangan futsal dan langsung segera dilumpuhkan Brimob.
Hingga kini, pengurus DKM Masjid Falatehan tengah akan berkoordinasi dalam waktu dekat untuk meningkatkan pengamanan masjid.
Menurut rencananya, akan dipasang kamera pengawas (CCTV) mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali. (dik/ter/wly)