TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Daseng Rustana (33), pria yang membawa tas mencurigakan di depan ITC Depok pada Senin (3/7/2017) lalu, diketahui mengidap gangguan jiwa berat.
Kesimpulan itu didapat dari hasil pemeriksaannya selama 10 hari di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Pejabat sementara (Pjs) Kasubag Humas Polresta Depok Ajun Komisaris Firdaus menyebutkan Daseng diperiksa di RS Polri sejak 4-13 Juli.
Dia diperiksa oleh tim yang dipimpin seorang dokter spesialis kejiwaan bernama Henny Riana.
"Setelah 10 hari dirawat, oleh tim dokter yang menangani dinyatakan bahwa terperiksa mengalami gangguan jiwa berat atau skizofrenia," kata Firdaus melalui laporan tertulisnya, Jumat (14/7/2017).
Menurut Firdaus, gangguan jiwa berat menyebabkan Daseng tidak mampu memahami nilai dan risiko tindakan yang dilakukannya.
Firdaus menyatakan Daseng membutuhkan perawatan dan pengobatan psikiater.
Selain itu, Daseng juga membutuhkan pengawasan ketat karena adanya risiko perilaku yang membahayakan diri dan orang lain serta lingkungannya.
"Selanjutnya terperiksa Daseng telah diambil dari rumah sakit dan telah dikembalikan kepada orangtuanya untuk pengobatan kejiwaan lebih lanjut," ujar Firdaus.
Ada dua tas yang dibawa Daseng dan dia letakkan di pinggir jalan depan ITC Depok, tepatnya di dekat jalur masuk angkot ke Terminal Depok pada 3 Juli yang lalu.
Tas tersebut sempat dicurigai berisi bom sehingga seorang sopir angkot melaporkannya ke polisi.
Polisi kemudian mensterilkan ruas Jalan Margonda arah Jakarta yang ada di depan ITC Depok selama sekitar dua jam.
Dari hasil pemeriksaan Tim Gegana, diketahui bahwa tas Daseng hanya berisi pakaian dan ponsel beserta perangkatnya. Saat meninggalkan tasnya di depan ITC, Daseng mengalami "linglung".
Dia diamankan dari kediaman orangtuanya di Kampung Pemagarsari, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.
Daseng diketahui sudah berada di Parung sejak Idul Fitri yang lalu. Pada 3 Juli, dia berencana pergi Bandung dan berangkat dari rumah orangtuanya di Parung pukul 08.00 menuju Terminal Depok.
Sampai terminal, Daseng sempat menyalami seluruh penumpang angkot yang ditumpanginya. Setelah turun dari angkot, dia kemudian meletakkan tasnya di pinggir jalan, tepatnya di depan jalur pejalan kaki yang hendak masuk ke ITC.
Saat itu, Daseng mengaku ingin membeli minum. Namun, setelah membeli minum, dia tidak jadi naik bus menuju Bandung. Dari Terminal Depok, Daseng justru kembali ke rumah orangtuanya di Parung dengan berjalan kaki.(Alsadad Rudi)
Berita ini sudah tayang di kompas.com berjudul: Pria Pembawa Tas Mencurigakan di ITC Depok Alami Gangguan Jiwa Berat