TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Tangkapan jutaan obat tanpa izin dan daftar G di sebuah gudang di Jalan Cempaka XIII No5 A, Kelurahan Mawar, Banjarmasin Tengah serta tangkapan lain-lain membuat heran Kapolda Brigjen Rachmat Mulyana sempat terheran-heran.
Pasalnya meski setiap hari terus dilakukan penangkapan terhadap para pengedar carnophen namun setiap hari masih ada saja penangkapan.
"Saya heran tiap hari zenit ada tangkapan, satu hari kemudian ada lagi, ada lagi , tiap hari, saya bilang ini pasti ada gudang," papar Rachmat ketika menggelar jumpa pers mengenai penggeledahan gudang carnophen, Selasa (1/8/2017) siang,
Rachmat pun mengatakan mungkin para pelaku mengeluarkannya dengan cara dicicil. Ia merasa jika hal ini diendus satu bulan lalu mungkin lebih banyak barang bukti yang didapat..,
Pihaknya pun akan melakukan koordinasi dengan menyurati Polda Jawa Timur.
"Kita surati Polda Jatim untuk koordinasi mengenai pemberantasan carnophen ini karena kita ketahui beberapa kiriman dari Jatim," papar Rachmat.
Menurutnya terlibatnya oknum ASN BPOM ini merupakan prenseden buruk bagi lembaga atau institusi itu, sementara tingkat kepercayaan masyarakat akan turun terhadap legalitas kembaga itu.
"Mungkin yang bersangkutan tidak otaknya tapi koordinator," papar Kapolda mengaku kecewa terlibatnya satu ASN ini namun yang berwenang menindak adalah atasan yang bersangkutan.(Banjarmasin Post/Irfani Rahman)