TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Nyonya Meneer yang dinyatakan pailit oleh pengadilan.
Perusahaan jamu yang telah berdiri sejak 1919 itu memiliki utang sampai Rp 89 miliar.
Akibatnya para penjual jamu sudah tak dapat lagi menemukan jamu yang memiliki ciri khas foto seorang perempuan tersebut. Bahkan dibeberapa toko-toko penjual jamu pun sudah sulit ditemukan brand jamu tradisional Nyonya Meneer.
Hanya beberapa toko saja yang masih terdapat produk jamu tradisional tersebut.
Yanto (55) mengatakan bahwa jamu Nyonya Meneer sudah sulit untuk ditemukan, bahkan hal tersebut sudah terjadi sejak lama, padahal menurutnya lambang jamu bergambar wanita tersebut sangatlah laris.
Baca: Polisi Amankan Dua Pemuda Simpan Ganja di Bagasi Motor
"Udah jarang sekarang, sebelumnya laku banget Nyonya Meneer, sekarang sudah enggak ada," kata Yanto saat ditemui oleh Warta Kota dikawasan Jatinegara, Senin (7/8/2017).
Selain harganya jauh lebih mahal dibandingkan merk jamu tradisional lainnya, namun masih banyak orang yang memburu, menurutnya hal tersebut karena kecocokan bagi konsemen.
"Kalo Nyonya Meneer harganya lebih mahal Rp 2000 ketimbang produk lainnya, kalo produk lain sekitar Rp 1000," katanya.
Pria yang sudah dari tahun 80-an berjualan jamu ini mengaku tahu persis mana saja jamu yang laris dipasaran, namun menurutnya jamu Nyonya Meneer tak mampu bersaing dengan produk jamu lain.
"Kalo dulu memang yang maju Nyonya Meneer, saya kan dagang sudah dari tahun 80, udah sejak lima tahun terakhir produk Nyonya Meneer mulai sedikit berkurang kurang, justru produk pesaingnya yang saat ini melambung," katanya.
Walau Nyonya Meneer sudah tak dapat ditemukan lagi di agen-agen jamu, menurut Yanto dibeberapa toko-toko masih dapat ditemukan.
Baca: Taskim Kesal Warung Rokoknya yang Berada di Trotoar Dibongkar Petugas
"Kalo di agen memang sudah gak ada, paling di warung-warung, itu tinggal sisaan, ini saja saya punya tinggal satu," ucapnya.
Menurutnya walau nyonya meneer sudah tidak dapat ditemukan lagi dipasaran menurutnya tidak ada pengaruh terhadap penjualannya, pria yang membuka warung jamunya sore hari ini mengatakan dalam jenis jamu yang dijual sudah ada peminatnya masing-masing.
"Enggak ngaruh biasa aja sih, itu cocok-cocokan karena banyak merek yang dijual," katanya.
Yanto menjelaskan merk jamu dari Nyonya meneer yang paling laku menurutnya adalah jenis tujuh angin yang biasa digunakan untuk menyembuhkan penyakit seperti masuk angin.
"Kalo yang paling laris itu tujuh angin, tapi ini tinggal satu gak ada lagi, waktu saya tanya juga udah gak produksi, paling sekarang tinggal di warung-warung kecil saja," katanya.
Penulis: Joko Supriyanto