TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) terus digenjot oleh pemerintah agar dapat beroperasi sesuai jadwal yang telah ditentukan, 2019 mendatang.
Sejumlah direktur MRT meninjau beberapa lokasi pembangunan tersebut seperti Lebak Bulus, Fatmawati, dan Senayan, Senin (14/8/2017).
Mereka mengajak awak media.
Direktur Konstruksi MRT, Silvia Halim sempat melontarkan candaannya terkait daya tahan terowongan MRT di terowongan underground MRT Senayan.
"Daya tahan terowongan bawah tanah ini? 100 tahun Pak. Rata-rata konstruksi seperti ini tahan 100 tahun. Tapi saya nggak tahu besok, karena nggak tahu masih hidup apa nggak," ujar Silvia seraya tertawa.
Silvia menjawab pertanyaan itu tatkala Direktur Utama MRT William Sabandar menanyakan usia terowongan.
Baca: Pembangunan Stasiun MRT Haji Nawi Dipastikan Molor, Ini Penyebabnya
William bertanya lantaran ia tak mengetahui hal itu ketika media melontarkan pertanyaan mengenai daya tahan terowongan tersebut kepadanya.
"Terowongan ini dari Bunderan Hotel Indonesia (HI) hingga Patung Pemuda panjangnya 6 kilometer-an. Sudah selesai (pembangunan) sejak April lalu," ujar William, setelah keluar dari terowongan MRT Senayan, Jakarta Selatan.
Menurut pria berdarah Maluku dan Toraja ini, pembangunan di Senayan tengah memfokuskan bagian infrastruktur seperti fasilitas dan interior.
Pantauan Tribunnews.com, Stasiun MRT Senayan sudah memiliki bentuk-bentuk.
Terdapat ruangan-ruangan seperti ruang yang akan digunakan sebagai karyawan MRT.
Toilet umum juga telah nampak dengan keramik yang telah terpasang di dinding toilet.
Ada tiga jenis toilet disini, yakni bagi laki-laki, perempuan, dan penyandang disabilitas.
Diberitakan, progres pembangunan MRT telah mencapai 76,13 persen secara keseluruhan.
Hal ini diungkapkan William, dalam peninjauannya bersama direktur MRT lain dan media ke beberapa lokasi pembangunan Stasiun MRT di Jakarta Selatan, Senin (14/8/2017).
Menurut William, pembangunan MRT sudah mencapai 88,26 persen untuk underground atau bawah tanah.
Sementara, pembangunan jalur layang MRT atau elevated telah mencapai angka 64,10 persen.