TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Terbongkarnya kasus prostitusi online diwilayah Kabupaten Bogor menjadi perhatian serius bagi Bupati Bogor, Nurhayanti.
Menurut Nurhayanti, praktek prostitusi online itu sulit untuk dideteksi lantaran transaksinya menggunakan media sosial tidak secara langsung.
"Memang sulit mengungkapnya kalau lewat online, tapi ini harus diberantas," tegasnya saat ditemui di Cibinong, Selasa (15/8/2017).
Baca: Terungkap, Motif Pria Bertato Rampas Taksi di Bali
Sebab, katanya, praktek tersebut sudah menyangkut kriminal dengan melakukan penjualan orang untuk dijadikan sebagai pekerja seks komersial.
"Apalagi korbannya di bawah umur. Ini juga menjadi PR kami kedepan untuk lebih menggiatkan lagi program nongol babat (nobat)," ujarnya.
Baca: Terbang Sendirian, Pilot Cantik Afghanistan Ini Akan Mendarat di Bandara Ngurah Rai
Mantan Sekda Kabupaten Bogor itu juga mengatakan, pihaknya akan merapatkan barisan serta melakukan kordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) untuk membahas hal tersebut.
"Kita harus melakukan kerjasama dengan polisi. Nanti akan dibahas di Forkominda supaya gerakannya sama," tandasnya.
Sebelumnya, Polres Bogor menggerebek praktek prostitusi online disebuah hotel di wilayah Sentul, Kabupaten Bogor.
Dalam penggerebekan itu, polisi berhasil mengamankan 6 orang pelaku mucikari online serta sembilan PSK dari tempat penampungan milik seorang mucikari.
Di lokasi berbeda tepatnya diwilayah Ciawi, Kabupaten Bogor polisi juga mengamankan SI (47) serta tiga orang anak gadis dibawah umur untuk dijadikan psk dengan tarif Rp 400 ribu. (Damanhuri)
Artikel ini sudah tayang di Tribunnews Bogor dengan judul : Kabupaten Bogor Darurat Prostitusi Online, Bupati Nurhayanti Akan Lakukan Ini