TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kapolres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Hero Henrianto Bachtiar mengaku kecolongan dengan insiden penembakan suar hingga menewaskan Catur Juliantono (33) suporter Timnas Indonesia di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Sabtu (2/9) petang.
Hero mengungkapkan, saat itu polisi telah mengerahkan personel hingga 1.400 orang yang tergabung dari kepolisian setempat dan Polda Metro Jaya untuk mengamankan jalannya pertandingan persahabatan.
"Padahal saat itu juga jumlah suporter yang menonton tidak terlalu banyak, hanya 15.000 orang," ujar Hero pada Minggu (3/9/2017).
Menurut Hero, jumlah suporter saat itu sebetulnya sangat sedikit, dibanding suporter klub Persija saat berlaga di stadion setempat.
Saat Persija bertanding di sana, kata dia, jumlah suporter bisa memenuhi seluruh tribun dengan kapasitas 38.000 orang.
Bahkan di luar stadion juga banyak pendukung Persija yang menunggu selesainya pertandingan karena kehabisan tiket.
Baca: Saat Main di Film Inilah Benih-benih Cinta Raisa dan Hamish Daud Saling Bertaut
"Saat laga pertandingan Persija saja kami mampu mengamankan pertandingan sampai selesai. Kejadian yang dialami Catur ini akan menjadi bahan evaluasi kami untuk mengubah pola keamanan," jelasnya.
Hero menjelaskan saat laga Persija, polisi mampu menjaga situasi berkat bantuan koordinator wilayah (korwil) pendukung klub sepak bola tersebut.
Beberapa hari sebelum pertandingan, kata dia, korwil rutin melarang berbuat anarkis dan tidak membawa senjata yang mengancam keselamatan suporter lain.
Baca: Apa Saja Mas Kawin Hamish Daud untuk Bisa Memiliki Raisa?
Berbeda dengan suporter Timnas Indonesia yang tidak memiliki korwil untuk mengatur pendukung klub sepak bola andalannya.
Meski demikian, Hero tidak menampik petugas kerap menemukan senjata tajam berupa pisau lipat dan korek gas pada suporter Persija.
"Tapi kehadiran korwil tetap membantu kelancaran pertandingan dengan sepak bola. Berbeda dengan Timnas Indonesia yang tidak ada korwil nya," kata dia.
Baca: Para Mantan Raisa Berkomentar di Instagram Hamish Daud, Begini Isinya
Sampai saat ini polisi masih menyelidiki kasus penembakan suar yang dialami Catur. Penyelidikan dilakukan untuk mengungkap pelaku dan mencari tahu cara dia meloloskan suar ke dalam stadion.
Hero menduga, pelaku meloloskan benda yang diperuntukan sebagai tanda penerangan dalam keadaan darurat tersebut melalui pagar stadion.
Bentuk pagar stadion yang memiliki celah itu, dimanfaatkan pelaku untuk menyelinapkan suar tangan.
"Bisa saja temannya yang dari luar diam-diam menyelinapkan suar lewat pagar. Sementara teman lain yang lolos dari pemeriksaan petugas di pintu masuk, langsung mengambilnya," katanya.