Ketika wasit meniup peluit panjang, tanda berakhirnya pertandingan, sebuah petasan suar terlihat meluncur dari arah tribun selatan menuju ke tribun timur.
Petasan suar dengan api yang menyala itu mengenai wajah Catur di bagian kiri.
Catur pun mengerang kesakitan.
Baca: Dua Wanita Thailand Menari Telanjang Demi Bantu Keluarganya
"Petasan itu kena muka bagian kiri. Sebelumnya mau kena Taufik tapi akhirnya didorong (Catur)," kata Hasan.
Haikal juga menuturkan cerita serupa. "Petasannya lewat di depan muka saya, tapi yang kena Om Catur," ujarnya.
Catur yang kesakitan lantaran terkena petasan di pelipis kirinya langsung mendorong Haikal dan Taufik agar tak terkena semburan api berwarna merah dari suar.
"Dia langsung dorong Taufik sama saya, biar gak kena (api)," kata Haikal.
Maka, Haikal langsung menjauh sambil melihat api yang terus membakar muka Catur.
Menurut Haikal, Catur sempat berusaha untuk memadamkan api yang membakar mukanya. Para suporter lain juga membantu dengan cara menyiramkan air dan membuka baju Catur.
"Pas api padam, Om Catur langsung pingsan," ujarnya.
Dibantu oleh suporter lain, Catur dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi yang terletak tepat di sebelah kompleks Stadion Patriot Bekasi.
Namun menurut dokter yang memeriksa kondisinya, Catur sudah meninggal sebelum tiba di rumah sakit.
"Pas dibawa ke rumah sakit, diperiksa sama dokter, tapi (Catur) sudah gak ada. Kata dokter sih udah meninggal. Lukanya di pelipis kiri. Saya gak tahu meninggalnya kenapa. Tapi banyak darah yang keluar dari muka pas kejadian itu," tutur Haikal lagi.