News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pegawai BNN Tewas

Perilaku AM Keterlaluan, Ajak Anak Pertama Indria Kameswari ke Bar Saat Malam Idul Adha

Editor: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Indria kameswari

Sedangkan Abdul Aziz kerap terlihat bergonta-ganti mobil.

Hal tersebut bersebrangan dengan keterangan yang menyebutkan Indria merasa malu karena suaminya punya mobil butut.

"Kalau si bapaknya (tersangka) mah bisa dibilang kurang ramah lah, etika secara sopan aja kurang lah sama keamanan, beda sama istrinya (korban) dia ramah," kata Maulana, Kepala Keamanan Perum River Valley, dikutip dari Tribun Bogor.

Pengakuan beberapa warga diperkuat oleh penuturan atasan Indria.

Kepala Balai Diklat BNN, Sindhu Setiatmoko menganggap segala pemberitaan mengenai sifat Indria yang buruk itu tidak benar.
Pasalnya semenjak bergabung dengan Balai Diklat BNN di Lido, Bogor, Indria dikenal sebagai pegawai yang ramah dan tak pernah terlibat masalah.

"Dia tidak pernah ribut. Orangnya cukup sopan dengan atasan," kata Sindhu.
"Yang jelas, pribadinya menyenangkan, humoris. Ribut enggak pernah. Bicaranya sopan, bicaranya logat Sundanya kental. Tapi, enggak judes," tambahnya.

Perilaku Abdul Aziz Terungkap

MA, suami Indria Kameswari pegawai BNN Bogor yang tewas tertembak di rumahnya, Jumat (1/9/2017). MA ditangkap di Batam karena diduga menembak istrinya hingga meninggal dunia kehabisan darah. (Tribun Batam/Istimewa)

Abdul Aziz yang jadi terduga pelaku pembunuhan istrinya sendiri itu ternyata seorang debt collector.

Eva, seorang tetangga di dekan rumah Indria membenarkan jika Abdul Aziz kerap berganti-ganti kendaraan.

"Setiap minggu mobilnya beda-beda. Kadang Camry, kadang Fortuner, kadang Avanza. Kalau terakhir kemarin itu ya pakai Ertiga sebelum kejadian,” ucapnya, dikutip dari Tribunnews.

Selain itu ternyata perilaku Abdul Aziz terhadap B, putra pertama Indria bisa dibilang keterlaluan.

Anak tirinya yang baru duduk di kelas dua SMA itu diajak pergi ke bar saat malam Iduladha atau semalam sebelum terjadinya pembunuhan.
Untunglah B menolak dan memilih pergi ke Bekasi.

"Tambahan dari B, malam Iduladha B pergi ke Bekasi ternyata gara-gara diajak ke bar sama akbar. B nggak mau," ungkap seorang kerabat Indria Kameswari kepada Tribun, Kamis (9/8/2017).

Kerabat Indria yang tak ingin disebutkan identitasnya ini juga menjelaskan bahwa B pergi ke Bekasi tengah malam menggunakan angkutan transportasi berbasis online.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini