Kondisi mengenaskan tampak dari mayat yang ditemukan warga.
Seperti dikutip dari Tribun Jateng ada luka bekas penganiayaan juga terlihat di bagian muka dan kepala belakang korban.
Sementara itu ada bercak darah di atas jembatan.
Enggak Berhenti Ngunyah? 7 Hal Inilah yang Membuat Manusia Tak Berhenti Makan
"Ada bercak darah di atas jembatan Penisihan. Kemungkinan korban dilempar dari jembatan ke sungai," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Purbalingga, AKP Tarjono Sapto Nugroho, Senin (11/9/2017) kemarin.
Sejak kemarin jenazah kedua korban menjalani proses autopsi di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto.
Dari hasil olah TKP, polisi telah mengantungi sejumlah barang bukti antara lain bed cover, mukena, sarung, baju koko, peci, sandal, tali, dan batu bercak darah.
"Korban meninggal diperkirakan sejak 12 jam sebelum ditemukan," katanya.
Kasus Bayi Debora, RS Mitra Keluarga Akan Kembalikan Biaya Perawatan hingga Temuan Dinkes DKI
Jika korban ditemukan Senin pukul 06.00 WIB maka diduga korban dibunuh Minggu (10/11/2017) sekitar pukul 18.00-19.00 WIB.
Seorang penghuni kos di kediaman Husni, kemarin, mengaku sempat mendengar keributan di dalam rumah korban.
Menurut mereka keributan terjadi pada Minggu (10/11/2017) sekitar pukul 19.00 WIB.
Berawal dari mayat mengapung
Padahal Cuma Bilang Ini, Emran dan Bella Sukses Bikin Netizen Baper Maksimal
Masih dikutip dari Tribun Jateng, Kapolsek Bobotsari, AKP Ridju Setiyanto mengatakan dua mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh warga Plumbungan yang hendak buang hajat di sungai.
Saat itu wara tersebut mencurigai benda diduga mayat mengapung di Sungai Klawing, pukul 05.30 WIB.
Warga tersebut lalu menghubungi perangkat desa setempat dan meneruskannya ke polisi.
Sepuluh menit kemudian, anggota dari Polsek Bobotsari bersama tim Inafis mendatangi lokasi untuk mengidentifikasi temuan itu.
Padahal Cuma Bilang Ini, Emran dan Bella Sukses Bikin Netizen Baper Maksimal
Ridju mengatakan, saat ditemukan dua mayat tersebut jaraknya berdekatan, sekitar 5 meter. Posisinya berada di sisi timur dan barat Jembatan Penisihan.
Kedua mayat itu terbungkus bed cover dengan tangan dan kaki terikat tali.
"Jenazah tidak dibuka di sini, langsung dibawa ke RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto, untuk diautopsi," katanya.
Warta Kota/Tribun Jateng/TribunWow.com