TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sejumlah ibu menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Bogor, Kamis (14/9/2017).
Baca: Gerindra Tidak Akan Beri Sanksi kepada Fadli Zon
Memakai ikat kepala serta membawa spanduk bertuliskan protes, massa aksi yang terdiri dari ibu-ibu ini berharap bisa bertemu Bupati Bogor, Nurhayanti.
Bahkan, gerbang masuk menuju kantor Bupati Bogor diblokir oleh Barisan Masyarakat Indonesia (BMI) Kabupaten Bogor.
Ketua BMI Kabupaten Bogor, Sahrul Malik menuturkan, warga kecamatan Cibungbulang, Ciampea dan Pamijahan meminta Pemerintah Kabupaten Bogor memperbaiki sistem pelayanan kesehatan.
"Apalagi untuk peserta BPJS, sering kali rumah sakit beralasan tidak ada kamar. Kasiankan warga yang akan berobat," ujarnya ujarnya kepada TribunnewsBogor.com diselasela aksi.
Sahrul berharap, pelayanan kesehatan di Bumi Tegar Beriman segera dilakukan perbaikan agar masyarakat tidak menjadi korban.
"Kami minta dibuatkan pos-pos pengaduan pelayanan kesehatan dirumah sakit, sehingga masyakat tidak kebingungan saat akan berobat," kata dia.
Baca: Cegah Insiden di Kendari, Polisi Akan Sisir Apotek Awasi Peredaran Pil PCC di Bandung
Tak hanya itu, pihaknya juga menyoroti pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bogor yang dianggap masih berbelit-belit serta penerapan denda terhadap pembuatan akta kelahiran yang menurutnya bertentangan dengan Undang-undang.
"Kenapa denda masih diberlakukan bagi masyarakat yang terlambat membuat akta kelahiran, itu uangnya kemana," ketusnya.
Aksi ini pun mendapatkan pengawalan dari aparat kepolisian dan juga Satpol PP Kabupaten Bogor.(*)