TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pesantren Tahfidz Qur'an Ibnu Mas'ud yang berlokasi di Kampung Jami, Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, hari ini, Minggu (17/9/2017) terpantau sepi.
Pantauan TribunnewsBogor.com, Minggu (17/9/2017), kondisi di dalam pesantren tersebut terpantau sudah tidak ada lagi aktifitas para santri.
Serta di dalamnya hanya ada beberapa staf pesantren dan beberapa kendaraan roda dua dan empat yang tengah diparkir.
Baca: Ini Alasan Pemkab Bogor Sepakat Tutup Pesantren Ibnu Masud
Kemudian di depan gerbang pesantren tersebut terpantau dipasang spanduk untuk ajakan shalat berjama'ah dimana sebelumnya spanduk ajakan shalat tersebut tidak ada.
Ketua Yayasan Ibnu Mas'ud, Agus Purwoko mengatakan bahwa pihaknya mulai hari ini hingga dua minggu ke depan meliburkan santri-santrinya.
Ia meliburkan para santri-santrinya itu dengan alasan munculnya kabar bahwa pesantrennya bakal didemo serta mencegah trauma bagi anak-anak santrinya yang berjumlah 260 santri tersebut.
"Kami liburkan anak-anak karena trauma 17 Agustus lalu, anak di bawah umur didemo oleh orang dewasa, tanpa tahu penyebabnya, ini adalah tindakan yang membuat anak jadi trauma," ujar Agus ketika ditemui TribunnewsBogor.com, dalam jumpa persnya, Minggu (17/9/2017).
Namun, lanjut dia, aksi yang kabarnya bakal dilakukan itu ternyata belum terjadi sama sekali.
Baca: Terungkap, Ini Motif Penjual Video Gay di Media Sosial
Padahal pihak Polres Bogor sudah menerjunkan anggotanya yang bersenjata lengkap untuk berjaga di lokasi.
"Tidak ada perubahan, cuma sepi saja, info demo yang diberitakan akan dilaksanakan hari ini , belum kelihatan," katanya.
Ia mengaku jika demo benar-benar terjadi pihak tidak akan mampu melawan karena pihak tidak mempunyai kekuatan untuk itu dan sampai sekarang ia tetap menganggap semua tuduhan-tuduhan kepada pesantrennya itu tidaklah benar.(Naufal Fauzy)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews Bogor dengan judul: Polisi Bersenjata Berjaga di Pondok Pesantren Ibnu Mas'ud, Aktivitas Santri Diliburkan