TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kepolisian terus menyelidiki kasus tewasnya Hilarius Christian Event Raharjo (15), siswa SMA Budi Muli setelah dipaksa berduel ala gladiator oleh seniornya.
Untuk mengetahui penyebab kematian Hilarius, polisi langsung mengupayakan tindakan otopsi setelah mendapat persetujuan dari keluarga korban.
Selasa (19/9/2017), tim forensik Polda Jawa Barat yang dipimpin Spesialis Forensik Dokter Kesehatan (Dokes) Polda Jawa Barat Komisaris Polisi Ihsan Wahyudi membongkar makam dan mengotopsi jasad korban.
Baca: Kivlan Zen Dengar Kabar Lagu Genjer-genjer Dinyanyikan di Kantor LBH
Dalam proses otopsi itu, polisi menemukan beberapa kelainan di dalam organ dalam jasad korban. Ihsan menduga, kelainan itu disebabkan karena kekerasan.
"Ada beberapa organ dalam yang kita jumpai kelainan. Mungkin akibat kekerasan," ucap Ihsan, Selasa.
Selain itu, tim forensik juga melihat kondisi jasad korban yang belum membusuk.
Menurut Ihsan, hal itu sangat membantu forensik dalam melakukan otopsi.
"Kita jumpai pembusukan yang terhambat, ada beberapa bagian tubuh yang masih bagus. Kemungkinan jenazah ini diformalin, jadi kita terbantu," kata Ihsan.
Baca: Kurang Bukti, Bareskrim Tolak Laporan Kivlan Zein Terhadap Isnur
Sementara itu, Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota Komisaris Polisi Choerudin mengatakan, ada titik terang dalam kasus itu setelah tim forensik melakukan otopsi jasad korban.
Pemeriksaan terhadap sejumlah saksi pun terus dilakukan.
Choerudin menyebut, sejauh ini sudah 17 saksi yang telah diperiksa, termasuk dari pihak sekolah.
"Dari hasil otopsi itu, jasadnya terbilang masih utuh. Dari kasat mata sudah bisa menentukan kematian korban," ungkapnya.