News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dokumen Kematian John F Kennedy Ungkap Wacana CIA Bunuh Sukarno, Begini Isinya

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

22 November 1963, dunia dikagetkan oleh berita kematian John F. Kennedy. Presiden Amerika Serikat ke-35 ini ditembak oleh Lee Harvey Oswald, saat melakukan parade dengan mobil kap terbuka di Dallas.

‎Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Di antara ribuan dokumen terkait kematian Presiden Amerika Serikat ke-35 John F Kennedy (JFK), ada nama Presiden RI ke-1 Sukarno disebut.

Sebuah dokumen tertanggal 30 Mei 1975 yang dirilis Jumat (27/10/2017), menjabarkan adanya wacana Badan Intelijen AS (CIA) untuk mengeksekusi berbagai pemimpin negara asing.

Baca: Disemayamkan di Guci Sepuhan Emas, Upacara Kremasi Raja Thailand Habis Rp 1,2 Triliun

Dalam dokumen yang berjudul "Rangkuman fakta soal wacana CIA untuk membunuh pemimpin-pemimpin negara asing", disebutkan nama sejumlah pemimpin negara yang jadi sasaran.

Satu di antaranya adalah Presiden Kuba Fidel Castro yang pada tahun kematian JFK masih menjadi pemimpin Partai Komunis Kuba.

Dijelaskan bagaimana upaya pembunuhan sempat dilakukan semasa hidup Castro, mulai 1960 sampai akhir 1963, sebelum JFK ditembak mati pada 22 November 1963 di Dallas, Texas.

Baca: Warga Sampai Rela Tidur di Jalan Demi Beri Penghormatan untuk Raja Bhumibol Adulyadej

Dokumen tersebut juga menjabarkan wacana CIA menghabisi Presiden Republik Dominika Rafael Trujillo pada Mei 1961.

Disebutkan bahwa AS memang ingin sekali menggulingkan pemerintahan Trujillo, lewat pengiriman persenjataan kepada sejumlah oknum di Republik Dominika.

Nama Perdana Menteri Kongo Patrice Lumumba juga sempat didiskusikan oleh CIA untuk dijadikan sasaran, yang kemudian berakhir dibunuh pada 1961.

Namun, belum diketahui siapa yang terlibat.

CIA pun pernah mendiskusikan wacana untuk menghabisi nyawa presiden pertama Indonesia, Sukarno.

Baca: Politikus PKS: Penolakan Gatot Masuk ke Amerika Jadi Catatan Besar Untuk Indonesia

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini