TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membahas masalah ketersediaan psikolog untuk warga Jakarta.
Hal ini dia tanyakan ketika Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menyebut adanya tambahan program tenaga psikolog di tiap kecamatan.
"Kita selama ini punya psikolog enggak Pak di puskesmas?" tanya Anies kepada Koesmedi dalam rapat tadi malam di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (3/11/2017).
Koesmedi menjawab belum ada tenaga psikolog di puskesmas. Selama ini, pelayanan kesehatan yang ada di puskesmas hanya pelayanan kesehatan dasar.
Anies pun bertanya kepada Koesmedi berapa banyak orang stres yang ada di Jakarta.
"Oh banyak Pak, bahkan kami masih menemukan masih ada orang yang dipasung," jawab Koesmedi.
Anies mengatakan ada 20 persen warga Jakarta yang rentan terhadap stres.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan gangguan jiwa yang dialami warga juga disebabkan dari permasalahan di Ibu Kota ini.
Dinas Kesehatan juga diminta untuk memperhatikan masalah kesehatan mental warga Jakarta.
"Makanya kenapa bahagia itu penting. Contoh kalau bahagia itu enggak stres Pak. Target kita serius untuk bahagia," kata Anies.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan ide ini sebenarnya sudah ditindaklanjuti.
Program untuk merekrut psikolog di tiap puskesmas kecamatan rencananya akan direalisasikan tahun depan.
Anies pun menanyakan hal lain terkait itu. Menurut dia, tidak ada orang yang mengaku bahwa dirinya stres.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan harus memikirkan cara untuk mengobati orang stres yang tidak mau mengaku. Dengan demikian, adanya tenaga psikolog di puskesmas nanti bisa efektif.
"Ide satu psikolog satu puskesmas, itu menarik. Tapi Bapak pikirkan ada enggak orang yang mengaku stres di Jakarta ini?Enggak ada. Nanti kita pikirkan cara yang paling efektif," kata Anies. (Jessi Carina)
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Banyak Orang Stres di Jakarta, Anies Ingin Ada Psikolog di Puskesmas