Letak kedua kolam renang sengaja dipisah karena konsep hotel syariah adalah memisahkan aktivitas laki-laki dan perempuan.
Kolam ini tampak kotor dan diisi oleh air hujan.
Di tiap kolam renang juga tersedia ruang ganti.
Paimun mengatakan, hotel sengaja dibangun ke arah kiblat.
Selain itu, arsitek hotel, Karnayan, membangun hotel dengan berfilosofi terhadap angka 9 merujuk pada Asmaul Husna.
"Di sini kalau dihitung ukuran lorongnya ke kamar itu sekitar 9 meter. Jadi filosofi Pak Karnayan itu menetapkan angka 9 merujuk pada Asmaul Husna," ujar Paimun.
Pemprov DKI Jakarta menargetkan hotel syariah di JIC beroperasi awal tahun 2018. Dengan adanya hotel tersebut diharapkan citra Jakarta Utara yang dinilai "buram" bisa berangsur membaik.
"Itu (hotel syariah) Insya Allah awal tahun depan Januari sudah bisa (beroperasi)," ujar Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo G Jeffrey di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (8/11/2017).. (DAVID OLIVER PURBA)
Artikel Ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Melihat Isi Hotel Syariah di Jakarta Islamic Center