News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ternyata Ini Penyebab Jalur KRL Tanah Abang - Rangkas Bitung Tergenang Air

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KRL mengangkut penumpang di Stasiun Kebayoran, Jakarta, Senin (28/8/2017). Pada 2017 PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menargetkan jumlah penumpang 292.340.798 penumpang atau bertambah 12 juta penumpang dibanding tahun 2016 sejumlah 280.588.767 penumpang. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jalur kereta api listrik (KRL) Tanahabang-Rangkasbitung karena genangan air pada Minggu (12/11/2017) putus.

Aliran kali yang menyempit di daerah Bintaro Taman Utara Rt.011/11 Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan ternyata jadi penyebabnya.

Aliran kali yang terhambat membuat air di saluran air di wilayah sekitar termasuk rel tak bisa terbuang ke kali tersebut.

Akibatnya, air tertahan dan membuat petak rel antara Stasiun Kebayoranlama - Pondok Ranji tergenang air.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) terpaksa memotong perjalanan agar pelayanan bisa tetap dilakukan.

KRL hanya bisa mulai dan sampai Stasiun Sudimara saja dari Rangkasbitung maupun sebaliknya. Imbasnya penumpukan penumpang terjadi di Stasiun Tanahabang sampai pengguna KRL frustrasi.

Baca: Rel Terendam Hongga 14 Cm, KRL Meminta Maaf

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemprov DKI Jakarta, Jupan Royter Tampubolon, membenarkan hal tersebut. Penyempitan aliran kali di sana diketahui karena banyaknya bangunan liar berdiri di atas turap.

VP Komunikasi PT Kereta Commuter Indonesia, Eva Chairunnisa, juga membenarkan hal tersebut.

Menurut Eva, bangunan berdiri di atas turap berstatus liar karena berdiri di lahan milik PT KAI.

"Itu lahan milik PT KAI," kata Eva ketika dihubungi Warta Kota, Senin (13/11/2017).

Eva mengatakan, perlu berkoordinasi dengan Pemprov DKI untuk menangani banyaknya bangunan liar di sepanjang turap tersebut.

Bahkan akibat hujan deras yang terjadi sejak pukul 16.00 kemarin, di lokasi penyempitan kali terjadi longsor sekitar pukul 02.00, Senin (13/11/2017) dini hari.

Longsor terjadi karena tanah di lokasi penyempitan terus tergerus debit air kali yang tinggi. Sebanyak empat bangunan hancur akibat longsor itu, tetapi tak ada korban jiwa akibat peristiwa itu.

Penanganan longsor turap sudah rampung, pagi ini. Kini sedang dipikirkan untuk melebarkan aliran kali disana.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini