TRIBUNNEWS.COM - Anggaran renovasi kolam ikan sebesar Rp 620 juta menjadi salah satu yang menyedot perhatian banyak orang.
Anggaran sebesar itu dinilai terlalu banyak untuk merenovasi sebuah kolam yang ukurannya tidak terlalu besar itu.
Memang, kondisi kolam tersebut begitu dangkal.
Orang yang melihat kolam itu bisa melihat langsung dasarnya yang terbuat dari keramik itu.
Kalau anggaran itu berhasil masuk, salah satunya memang akan digunakan untuk memperdalam kolam.
Baca: Demokrat Jawab Tudingan PDI Perjuangan Jalankan Politik Outsourcing dengan Senyuman
"Ikan-ikannya banyak yang mati, ketika kami tanya ke Dinas Pertamanan katanya kolamnya terlalu dangkal," kata Sekretaris DPRD DKI Jakarta Muhammad Yuliadi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (27/11/2017).
Anggaran kolam ini juga menimbulkan tuduhan-tuduhan.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
KUNCI JAWABAN Post Test Modul 2 Proses Regulasi Diri saat Kegiatan Belajar Berlangsung Disebut . . .
Salah satunya, tuduhan bahwa renovasi kolam diusulkan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.
Prasetio sendiri selama ini memang suka beraktivitas di sekitar kolam itu.
Baca: Tak Suka Model Pangkasan, Oknum Polisi Pukuli Tukang Cukur dan Tembakkan Pistol ke Udara
Prasetio suka memberi makan ikan-ikan yang ada di sana dengan biayanya sendiri.
Dia kecewa kebiasaannya ini malah berujung pada fitnah.
Rupanya, tuduhan itu pula yang menentukan nasib akhir anggaran renovasi kolam.