TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sampah merupakan masalah umum di semua kota di dunia, termasuk DKI Jakarta, sebagai salah satu kota besar dengan peningkatan volume sampah.
Staf Khusus Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nova Harivan Paloh mengatakan, DKI Jakarta merupakan kota dengan volume sampah sebesar 6.500 sampai 7.000 ton per hari.
Menurutnya, khusus Jakarta Selatan 1500 ton sampah per hari dikirim ke TPA Bantar Gebang.
Dengan keterbatasannya sampai 2027 tentunya sampah ini harus bermanfaat secara ekonomi.
Nova menjelaskan, masyarakat sejatinya perlu membangun bank sampah di setiap RW untuk membantu Pemprov DKI menanggulangi dan mengurangi sampah.
Dirinya mencatat, untuk Jakarta setidaknya ada 426 bank sampah sementara di Jakarta Selatan harus ditingkatkan menjadi 140, untuk mengurangi volume kapasitas per hari dari 7000 ton.
Baca: Rapim DKI Jarang Diunggah, Alasan Sandi Takut Memecah Belah
Nova menjelaskan, pengolahan sampah yang dilakukan harus dari hilir dan sesuai dengan kebijakan peraturan menteri (Permen) nomor 19/2013.
"Kami ingin memberi kemudahan bagi warga masyarakat untuk pengelolaan limbah sampah," kata Nova kepada warga RW 02 Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (9/12/2017).
Lebih lanjut Nova menambahkan, masalah sampah menjadi masalah krusial karena ada beberapa kesepakatan yang harus diselesaikan.
Terlepas dari itu, Nova menyatakan keyakinannya pemerintah DKI Jakarta dapat mengelola sampah dengan baik sehingga permasalahan sampah bisa diselesaikan dengan baik.